 |
| Ketua Umum Baki Adi Putra Berikan Penjelasan Lahirnya LSM BAKI di Kalimantan Tengah: Garda Baru Edukasi Anti-Korupsi Sejak Dini |
Kalimantan Tengah
Ketua Umum Baki Adi Putra Berikan Penjelasan Lahirnya LSM BAKI di kalimantan , 24.09?2025.Sebuah langkah bersejarah dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia lahir dengan terbentuknya Lembaga Swadaya Masyarakat Badan Anti Korupsi Indonesia (BAKI). Lembaga ini resmi didirikan oleh dua tokoh muda, Rian dan Adi, yang berkomitmen menjadikan BAKI sebagai garda terdepan dalam edukasi anti-korupsi di berbagai lapisan masyarakat.
BAKI hadir dengan visi besar: menanamkan kesadaran sejak dini bahwa korupsi adalah tindakan yang merusak bangsa, melemahkan perekonomian, dan menggerogoti masa depan generasi muda. “Kami ingin agar masyarakat tidak hanya tahu bahwa korupsi itu salah, tetapi juga mengerti dampak nyatanya terhadap kehidupan sehari-hari,” ungkap Rian dalam pernyataannya.
Salah satu fokus utama BAKI adalah program edukasi di sekolah-sekolah, khususnya tingkat SMA, untuk menanamkan nilai-nilai integritas, kejujuran, dan tanggung jawab. Edukasi ini diyakini akan membentuk generasi penerus yang memiliki kesadaran moral kuat dalam menolak praktik-praktik curang di segala lini kehidupan.
Selain menyasar kalangan pelajar, BAKI juga akan aktif memberikan sosialisasi di instansi pemerintah, lembaga swasta, hingga komunitas masyarakat. Harapannya, seluruh elemen bangsa memiliki benteng moral yang sama: menolak segala bentuk penyalahgunaan wewenang.
Tidak berhenti di situ, BAKI juga menargetkan kerja sama strategis dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baik di pusat maupun daerah, untuk memastikan gerakan edukasi anti-korupsi berjalan searah dengan upaya penegakan hukum. “Kami bukan hanya bicara soal pencegahan, tapi juga bagaimana menjaga stabilitas keamanan negara, khususnya dalam sektor ekonomi,” tambah Adi.
Lebih jauh, BAKI menegaskan komitmennya untuk mendukung dunia pendidikan melalui kegiatan positif bersama dinas pendidikan dan dinas sosial, seperti seminar, workshop, hingga kampanye publik. Program-program ini diharapkan dapat memperluas pemahaman masyarakat bahwa melawan korupsi bukan hanya tugas aparat penegak hukum, melainkan tanggung jawab bersama.
Tak hanya itu, LSM BAKI saat ini masih dalam proses penyempurnaan administrasi untuk pendaftaran resmi di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Setelah tuntas, lembaga ini akan segera dilaunching secara nasional serta membentuk kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) di seluruh Indonesia, tegas Adi selaku Ketua Umum BAKI.
Kehadiran BAKI menjadi simbol baru bahwa perang melawan korupsi harus dimulai dari pendidikan karakter bangsa. Dengan mengedepankan pendekatan persuasif, partisipatif, dan inklusif, BAKI menargetkan Indonesia dapat membangun generasi yang bersih, transparan, dan berintegritas tinggi.
“Korupsi bukan sekadar pelanggaran hukum, melainkan penyakit sosial yang harus diberantas dari akarnya. Dan akar itu adalah kesadaran kita sejak dini,” tegas Rian.
Dengan semangat tersebut, LSM BAKI diharapkan mampu menjadi mitra strategis pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan dalam menciptakan Indonesia yang lebih adil, sejahtera, dan bebas dari praktik korupsi...Tim tuntasposttv.com
