masukkan script iklan disini
![]() |
Bangunan Pusat Pasar Aksara Belum Beroperasi Menjadi Pertanyaan Publik |
Medan/Tuntasposttv.com
Pusat Pasar Aksara yang dulu dibangun untuk mempermudah dan memberi rasa nyaman kepada para pedagang dan pembeli, saat ini menjadi pusat perhatian dan pertanyaan Publik.
Lokasi Pasar Aksara ini berada di bagian wilayah Kabupaten Deliserdang, tepatnya di Jl. Mesjid kawasan Medan Estate.
Pantauan tim Wartawan, hampir seluruh kios kios Pasar Aksara masih tertutup rapat, tim wartawan juga melihat kios disetiap lantai belum beroperasi .
Pasar Aksara pada tahun 2022 lalu hingga saat ini belum beroperasi layaknya pasar, hal ini menjadi pertanyaan besar bagi Masyarakat dan awak media, kuat dugaan perencanaan pembangunan pasar dan sosialisasi terhadap pedagang dan masyarakat sekitar tidak tepat.
Perlu diketahui Anggaran pembangunan Pasar Aksara, Medan, bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dengan total Rp 97,85 miliar untuk periode tahun 2020-2021. Pembangunan ini dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR
Pasar Aksara dibangun memiliki 859 kios, di mana 663 kios telah diserahkan kepada pedagang melalui pengundian yang diselenggarakan oleh PD Pasar dengan
Luas lahan: 6.388 m2
Peresmian Pasar Aksara sebelumnya dihadiri langsung oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution, wakil Bupati Deliserdang saat itu Ali Yusuf Siregar, unsur Forkopimda Kota Medan, pimpinan perbankan di kota Medan dan para tokoh tokoh dari tokoh Agama, tokoh pemuda dan tokoh Masyarakat.
Dengan keadaan Pasar Aksara saat ini, diduga pemerintah gagal dalam perencanaan pembangunan, sehingga anggaran besar yang sudah digunakan untuk pembangunan Pasar Aksara terkesan sia sia.
Perlu perhatian kembali Pemerintah , khususnya Pemko Medan untuk melakukan evaluasi dan mencari solusi terbaik tentang penyebab pasar Aksara tidak beroperasi atau tidak diminati oleh calon pedagang ataupun Masyarakat sebagai calon pembeli.
Dari Medan tim Tuntasposttv.com melaporkan